Gunjingan di Twitter Membuat Tiffatul Menjadi Gerah

Sepanjang kontroversi tentang rumor penutupan layanan Blackberry di Indonesia, banyak pihak yang menyayangkan bahkan menggunjingkan beliau di akun miniblog Twitter, dan melalui akunnya @tifsembiring, Ia menjelaskan mengapa Ia memberi peringatan kepada operator asal Kanada tersebut.
Menurutnya, Ia memperoleh data dari pakar IT bahwa ada tiga juta pelanggan Blackberry (RIM) di Indonesia. Yang terdiri dari sebanyak dua juta pembeli resmi dan satu juta pembeli dari black market.
Ia menuliskan, RIM rata-rata menagih sebesar US$7 per orang selama per bulan. Dan RIM menangguk pemasukan bersih sebesar Rp189 miliar per bulan atau sebesar Rp2,268 triliun per tahun. Dan uang itu merupakan uang dari rakyat Indonesia untuk RIM.
“ CATAT : RIM Tanpa bayar pajak sepeserpun kepada RI, tanpa bangun infrastruktur jaringan apapun di RI. Seluruh jaringan adalah milik enam operator di INA,” tulisnya
Ia lalu menanyakan, “Apakah salah jika kita (Rakyat Indonesia) meminta ‘jatah’ kepada RIM untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti tenaga kerja, konten lokal, hormati dan patuhi ketentuan Hukum dan UU di RI yang berdaulat?”
Menurutnya, semua operator yang lain sudah menjalankan dan mematuhi UU dan peraturan RI, seperti merekrut tenaga kerja, membayar pajak, membantu dalam penanganan korban bencana, memblokir pornografi dan lainnya.
“ Kelirukah kita jika minta RIM menjalankan UU dan aturan yang sama? Apakah RIM perlu diberi keistimewaan dan perkecualian?,” tambahnya ditulis di akunnya itu.
Ia mengakui bahwa ia sudah membaca banyak komentar yang ditujukan kepadanya dan menurutnya sebagai bangsa yang terhormat, sudah seharusnya agar pihak asing menghormati hukum dan peraturan yang ada di Indonesia.
Dan menjawab pertanyaan seorang followersnya, Poltak Holtradero tentang mengapa Yahoo dan Google tidak dimasukan ke golongan yang sama, mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera itu menjawab “Apa Yahoo, Google dll tarik iuran ke user untuk layanannya? Ayolah, itu kan perbedaan mendasar sekali.”
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home