Friday, February 18, 2011

Pria Nigeria Memimpin Dengan 24 Menit di Ranjang

Meski Kamasutra, kitab wajib para pecinta berasal dari India, bukan berarti pria-pria India hebat di atas ranjang lho.
 Foto Ilustrasi

Menurut survei yang dilakukan oleh Durex Global Sex Survey tahun 2008 menerangkan bahwa pria India menjadi ‘tahan’ 13 menit di ranjang! Sementara pria dari Nigeria memimpin dengan 24 menit di ranjang, disusul pria dari Afrika Selatan, 20 menit.

Sementara itu, pasangan yang paling sering bercinta dipimpin oleh Yunani yang sekitar 87 persen pasangannya bercinta setiap minggu.

Prestasi orang Yunani yang rata-rata bercinta sebanyak 164 kali per tahun, diikuti oleh Brasil (145 kali). Polandia dan Rusia menyusul di belakang dengan 143 kali per tahun. Jepang yang tak pernah punya rapor merah dalam banyak bidang, ternyata berada di posisi paling belakang, yakni hanya bercinta sebanyak 48 kali setahun. Angka ini sebenarnya sudah naik tiga poin dari hanya 45 kali per tahun menurut hasil survei serupa yang dilakukan tahun 2005. Bagaimana dengan di Indonesia? Data survei 2005, dari sumber yang sama ternyata menempatkan Indonesia (77 kali per tahun) di papan terendah bersama Singapura (73 kali per tahun) dan India (75 kali per tahun).

Tak kalah unik adalah hasil survei tahun 2008 di Amerika Serikat. Pria Amerika Serikat bisa menghabiskan waktu hingga tiga jam untuk berdandan keren. Namun, ternyata, mereka hanya menghabiskan waktu kurang dari sejam untuk melakukan foreplay dan intercourse. Wajar saja kalau hanya sekitar 46 persen pasangan yang mengaku puas dengan kehidupan seksnya. Di kalangan lansia, hasil perhitungannya ternyata berbeda. Sekitar 52 persen responden yang berusia 55 tahun ke atas masih aktif secara seksual. Mereka bahkan melakukan seks oral. Lebih dari 35% di antaranya mengaku punya fantasi seks yang menggelora dan berani mempraktikkannya!

Sebuah survei yang diadakan oleh Alex Chadwick dan Edward Laumann dari University of Chicago (2006) bahkan menyebut pasangan-pasangan di Asia kurang bahagia dengan kehidupan seksnya. Apa faktor penyebabnya? Salah satu alasan yang paling sering disebut-sebut adalah budaya Timur yang terbilang lebih tertutup dibandingkan negara-negara Barat. Di Taiwan yang berlatar belakang budaya Tionghoa misalnya, masih cukup banyak wanita yang menganggap seks bukanlah aktivitas kehidupan yang penting. Begitu pula di India. Kaum wanitanya hingga kini masih enggan melakukan hubungan seks oral.
Kaum pria Timur pun bersikap serupa. Banyak pria di India misalnya menyangka foreplay merupakan istilah yang digunakan dalam permainan cricket. Pria Thai yang menurut survei tahun 2005 paling sering menggunakan alat bantu adult movies (64%), malah banyak yang menganggap seks sebagai aktivitas yang biasa-biasa saja.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home