Monday, January 17, 2011

Aceh Kehilangan Daratan Seluas 72,7 Hektare Akibat Abrasi dan Erosi

Pusat Riset Tsunami dan Mitigasi Bencana (TDMRC) Aceh mencatat Kota Banda Aceh kehilangan daratan seluas 72,7 hektare akibat abrasi pantai sepanjang tahun 2004-2009.


Staf divisi Riset TDMRC Aceh DR Eldina Fatimah di Banda Aceh, Senin, mengatakan, di sepanjang garis pantai Banda Aceh bergeser secara variasi dan maksimum 50 meter ke arah daratan.

Pernyataan itu disampaikan saat memaparkan materi pemahaman bencana di Aceh dan mitigasi, pada kegiatan workshop tim penyusunan penanggulangan bencana Aceh.
"Ini baru kondisi garis pantai di Kota Banda Aceh yang sudah kita data. Kondisi ini sangat banyak kita temui di kawasan pantai barat selatan, sepanjang garis pantai rawan abrasi," katanya.

Proses abrasi memperlebar luas wilayah perairan, sedangkan abrasi di pinggir pantai ditandai dengan mundurnya garis pantai secara signifikan dalam waktu yang relatif cepat.

Akibat dari abrasi dan erosi itu, tambahnya, rumah dan fasilitas infrastruktur menjadi rusak atau berkurang fungsi pemakaiannya.

Untuk Aceh, sebut Eldina, ada 24 catatan historis tentang abrasi dan gelombang pasang pada database DIBA dengan 174 rumah rusak dan 4.504 orang terimbas sebagai akibat utama.

"Selain harus menangani abrasi pantai, pemerintah harusnya juga terus menerus melakukan sosialisasi mitigasi bencana kepada masyarakat yang tinggal di kawasan garis pantai, sehingga mereka bisa tinggal sedikit jauh dari bibir pantai," sebutnya.

Kendati demikian, tambah Eldina, diakui masih banyak masyarakat yang enggan pindah dari lokasi bibir pantai, sehingga mereka rawan menjadi korban bencana jika terjadi abrasi pantai yang parah.

sumber: antara

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home