Friday, March 4, 2011

Menyambut Nyepi di Pura Besakih

 
Oleh: Widnyana Sudibia

Tepat pada Tilem Kasanga yaitu bulan mati kesembilan yang jatuh pada Jumat, 4 Maret 2011, tahun Saka 1932 berakhir. Tahun Saka adalah tahun yang dianut oleh umat Hindu di Bali (Indonesia) sebagai poros waktu kehidupannya. Dengan penanggalan tahun inilah mereka menentukan hari-hari penting untuk melaksanakan upacara-upacara besar untuk menjaga keseimbangan alam semesta. Untuk menyambut hari baru di tahun Saka 1933, di Bancingah Agung (pelataran) Pura Agung Besakih diselenggarakan upacara Tawur Labuh Gentuh sebagai ritual titik pergantian tahun. Berbeda dengan tempat lainnya di pelosok Bali, yang juga menyelenggarakan Tawur Kasanga (yang keesokan diikuti dengan Nyepi), upacara Tawur Labuh Gentuh ini terus berlanjut dengan upacara Bhatara Turun Kabeh pada Purnama Kadasa, purnama kesepuluh, yang jatuh pada hari sabtu, 19 Maret 2011.

Ritual Tawur Labuh Gentuh dan Bhatara Turun Kabeh adalah puncak dari sekitar 120 ritual yang berlangsung selama masa setahun di seluruh pura pakideh di kawasan Pura Agung Besakih yang terdiri dar 18 pura.

Foto-foto di atas adalah prosesi Negtegan dan Ngunggahang Sunari yang dilakukan pada Minggu, 27 Februari 2011.Prosesi ini merupakan awal dari rangkaian pelaksanaan upacara Tawur Labuh Gentuh ini.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home